Beberapa Fakta Penyelidikan Mengenai Teror Bom di Sri Lanka

Beberapa Fakta Penyelidikan Mengenai Teror Bom di Sri Lanka

Beberapa Fakta Penyelidikan Mengenai Teror Bom di Sri Lanka – Para polisi dari pihak Kolombo sudah melalukan investigasi untuk mengupayakan penangkapan pelaku serangan bom berdaah di Sri Lanka. Serangan bom di Sri Lanka yang sudah menewaskan banyak orang sekitar 359 orang itu menjadi suatu kejadian yang kini masih dipertanyakan alasannya. Banyak para aparat keamanan di Sri Lanka yang ikut tewas dalam kejadian tersebut ketika sedang bertugas dan hendak menangkap pelaku. Dari laporan pihak intelijen asing telah memperoleh dua anggota pihak yang bertanggung jawab atas serangan bom berdarah di Sri Lanka. Pihak Isis telah membeberkan bahwa mereka ikut bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Di bawah ini akan diulas beberapa hasil investigasi yang telah diperoleh dari pihak intelijen asing, antara lain:

1. Para Pelaku Bom Bunuh Diri
Pelaku bom bunuh diri dinyatakan ada tujuh orang yang melakukan serangan pada enam titik lokasi yang terpisah dari Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo. Salah satunya seorang perempuan yang melakukan bom bunuh diri dengan menggunakan rompi peledak ketika para pihak polisi sedang beroperasi di sekitar rumah di Dematagoda dekat pingiran kota Kolombo. Lalu, pelaku bom bunuh diri yang kesembilan juga melakukannnya dan tewas di tempat. Namanya pun belum diketahui namun lokasi kejadian berada di hoten kecil yan berdekatan dengan Dehiwala, pinggiran Kolombo. Menurut menteri pertahanan dari Sri Lanka menyatakan bahwa pelaku serangan bom tersebut berasal dari keluarga kelas menengah ke atas. Bahkan beberapad diantaranya juga pernah sekolah ke luar negeri dan mendapat gelar sarjana atau pun pasca sarjana.

2. Tempat Untuk Merencanakan Serangan
Diduga para pelaku serangan bom menggunakan dua rumah sebagai markas mereka untuk merencanakan serangan. Salah satu rumah berdekatan dengan gereja di Negombo yang telah diserang. Dan yang lainnya berada di Panadura, yang terletak di pinggiran selatan Kolombo. Pemiliki rumah yang berlokasi di Dematagoda sudah berhsil teridentifikasi bahwa rumah tersebut adalah milik seorang lelaki bernama Ibrahim, Kedua putranya juga menjadi salah satu para pembom dan perempuan yang juga ikut meledakkan dirinya adalah salah satu istri dari putranya. Pemilik rumah tersebut dinyatakan bahwa ia adalah seorang pedagang rempah-rempah.

3. Dari Kelompok Manakah Pelaku Berasal?
Kepolisian dari Kolombo menyatakan kelompok pelaku serangan bom berdarah di Sri Lanka berasal dari Jamaan Thoweed Nasional (NTJ) dan Jammiyathul Millathu Ibrahim. Kedua nama komunitas tersebut menjadi pihak terduga yang harus bertanggung jawab atas kasus tersebut. Ketua pemimpin kelompok NTJ sudah tewas dalam pemboman yang terjadi di Hotel Shangri-La. Namun keberadaan pemimpin NTJ yang bernama Mohammed Zahran atau Zahran Hashmi hingga kini masih belum jelas.

4. Siapa Lagi Yang Terlibat Dalam Kasus Ini?
Dari laporan kementrian pertahanan telah dilaporkan bahwa sekitar 60 orang telah ditangkap da 32 orang diantaranya masih ditahan saat ini. Orang yang ditangkap kebanyakan dari negara Sri Lanka, namun pihak mereka belum mengetahui apakah orang-orang tersebut memiliki dwi kewarganegaarn atau tidak sebagai penduduk di negara lain. Dari informasi yang diperoleh dari salah satu anggota yang menjadi mata-mata Sri lanka mengatakan bahwa mereka memiliki unsur-unsur ekstremis dalam hal pengajaran praktik agama yang radikal dan telah merencanakan sebuah teror bom besar.

5. Apa Motivasi Mereka?
Badan Intelijen Sri Lanka meyakini bahwa serangan tersebut terjadi untuk pembalasan penembakan yang telah terjadi di sebuah masijd di Christhchurch Selandia Baru. Sayanyang bukti yang lebih lengkap mengenai hal tersebut belum didapatkan sama sekali.

Informasi di atas adalah beberapa hasil sementara mengenai pelaku bom penyerangan di Sri Lanka. Semoga kedepannya alasan pelaku melakukan serangan bom berdarah dapat diketahui secepatnya.

Mengenal Tikiri Si Gajah Kurus Yang Viral di Sri Lanka

Mengenal Tikiri Si Gajah Kurus Yang Viral di Sri Lanka – Akhir-akhir ini dunia maya sempat dihebohkan dengan salah satu gajah yang bernama Tikiri asal Sri Lanka. Gajah yang bernama Tikiri tersebut menjadi sorotan publik karena memiliki tubuh yang kurus kering dan ironisnya tulang-tulangnya pun juga terlihat sangat menonjol dikarenakan kurang asupan gizi. Kabarnya gajah tersebut menjadi viral berkat dari fotonya yang telah tersebar banyak lewat internet. Dan akhirnya para warga net mulai memberikan banyak protes mengenai kejadian tersebut dan mulai memberikan banyak simpati kepada gajah tersebut. Banyak netizen yang mempertanyakan bagaimana gajah tersebut bisa memiliki tubuh yang kurus kering keronta seperti di gambar yang telah mereka lihat di internet. Netizen juga ingin mengetahui bagaimana kondisi gajah tersebut apakah sudah ada yang memberi bantuan padanya atau belum. Di bawah ini akan diulas mengenai kejelasan dari kondisi Tikiri dan informasi sebelumnya ketika ia masih belum mendapat perhatian dari netizen.

1. Sebelumnya Pernah Berpartisipasi di Festival Perahera Sri Lanka
Tikiri sebelum fotonya sempat viral di internet pernah ikut berpastisipasi di festival Perahera Sri Lanka bersama dengan beberapa gajah yang berjumlah sekitar 60 ekor. Pada awal mulanya banyak orang belum tahu mengenai kondisi tentang tubuhnya yang kurus dan kering atupun kondisi tubuhnya yang sangat lemah. Ironisnya gajah betina itu sudah berusia 70 tahun dan memiliki tubuh yang snagat kurus dan kering. Fakta tersebut tertutupi karena ia sering dipakaikan sebuah kostum yang menutupi sebagian besar tubuhnya ketika berpartisipasi dalam suatu festival. Bahkan Tikiri juga sering diperkejakan dari pagi sampai larut malam dan selama 10 hari berturut-turut. Ia juga harus menempuh jarak yang cukup jauh selama acara berlangsung. Acara festival tersebut juga sangat bising dan tidak cocok bagi gajah karena terlalu bising, sesak dan banyak asap yang berkepul dari kembang api. Hal ini diungkap dari salah satu postingan di Facebook Save Elephant Foundation.

2. Setelah Tikiri Viral, Mulai Banyak Netizen Yang Protes
Setelah viralnya Tikiri lewat internet dan media sosial, maka hal ini berimbas pada netizen yang mulai melayangkan banyak protes. Salah satunya dari media sosial twitter dimana banyak netizen yang mendukung Tikiri dengan menggunakan #SaveTikiri. Dan ada pula yang membuat sebuah petisi mengenai Tikiri dengan menggunakan website Change.org dan meminta tuntutan atas peristiwa ini kepada Perdana Menteri Sri Lanka agar mengehentikan kekejaman pada Tikiri. Pada tanggal 27 Agustus tahun 2019 petisi tersebut akhirnya ditandatangani oleh orang dengan jumlah sekitar 50.000 tanda tangan. Dan berkat petisi itulah akhirnya panitia penyelenggara Festival Perahera mulai menarik Tikiri dari pawai tersebut. Menurut laman CNN menyatakan bahwa Tikiri sedang dirawat saat ini, dan sumber informasi ini didapat secara langsung melalui kepala penjaga kuil Sri Dalada Maligawa, Pradeep Nilanga Dela.

3. Pihak Kuil Berdaih Jika Tikiri Masih Cukup Kuat Berpartisipasi Dalam Festival
Sebelumnya pihak kuil telah mengatakan bahwa gajah betina tersebut memiliki sejenis penyakit pencernaan yang membuatnya menjadi sulit untuk gemuk. Dan mereka juga beranggapan bahwa penyakit tersebut tidak akan mempengaruhi kekuatan dan kemampuannya. Mereka yakin bahwa Tikiri masih cukup sehat dan kuat untuk bisa ikut dalam festival. Namun, disamping itu pihak kuil menyatakan bahwa hanya gajah yang sehat aja yang boleh mengikuti partisipasi. Tentunya hal ini bertolak belakang dengan kejadian Tikiri yang sudah tidak memiliki tubuh yang sehat lagi, namun harus tetap mengikuti festival.

4. Tikiri Ditemukan Dalam Keadaan Terkapar Akibat Kelelahan
Dari berita sebelumnya sudah dinyatakan bahwa Tikiri sudah dirawat oleh pihak kuil, namun kenyataannya berbeda dengan yang diberitakan. Melalui laman Facebook Save Elephant Foundation telah memposting sebuah postingan pada tanggal 15 Agustus dimana foto tersebut memperlihatkan sesekor gajah betina yakni, Tikiri yang sudah tergeletak di tanah dan tidak berdaya. Dari foto tersebut diduga Tikiri kelalahan dan sudah tidak bisa berjalan lagi. Padahal baru kemarin hari doketer mengatakan bahwa Tikiri sudah hampir pulih dan akan bisa berjalan lagi. Jadi hal ini belum bisa dipastikan lagi, karena laman Facebook Save Elephant Fondation belum memberikan pemberitahuan yang terbaru mengenai Tikiri.

Kabar di atas sudah memberi banyak penjelasan mengenai kabar terkini dari Tikiri. Dan semoga kedepannya tidak akan ada gajah yang akan diperlakukan seperti Tikiri lagi.